BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sayuran merupakan sebutan umum bagi
bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan
dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. Sebutan
untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atau sayur-mayur.
Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak sebelumnya, sementara
yang lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus atau
diuapkan, digoreng (agak jarang), atau disangrai. Sayuran berbentuk daun yang
dimakan mentah disebut sebagai lalapan.
"Sayuran" merupakan bentuk
turunan dari kata "sayur", komponen pendamping nasi (atau pangan
pokok lainnya) yang berkuah cair atau agak kental. "Sayuran" adalah
segala sesuatu yang berasal dari tumbuhan (termasuk jamur) yang ikut dimasak
bersama sayur tersebut; dengan pengungkapan lain: segala sesuatu yang dapat
atau layak disayur. Apabila dimakan secara segar bagian tumbuhan itu biasanya
disebut lalapan.
Istilah "sayuran" tidak
bersifat ilmiah. Kebanyakan sayuran adalah bagian vegetatif dari tumbuhan,
terutama daun (juga beserta tangkainya). Beberapa sayuran adalah bagian
tumbuhan yang tertutup tanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. Terdapat pula
sayuran yang berasal dari organ generatif, seperti bunga (misalnya kecombrang
dan turi), buah (misalnya terong dan kapri), dan biji (misalnya buncis dan
kacang merah). Bagian tumbuhan lainnya yang juga dianggap sayuran adalah
tongkol jagung. Meskipun bukan tumbuhan, bagian jamur yang dapat dimakan juga
digolongkan sebagai sayuran.
Walaupun berkadar air tinggi,
buah-buahan tidak dianggap sayur-sayuran karena biasanya dikonsumsi karena
rasanya yang manis dan tidak cocok untuk disayur. Beberapa sayuran dapat pula
menjadi bagian dari sumber pengobatan, bumbu masak, atau rempah-rempah.
B. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian sayuran,
nutrisi yang terkandung dalam sayuran, dan hama pada sayuran bayam dan cara
pencegahannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sayuran merupakan sebutan umum bagi
bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan
dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. Sebutan
untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atau sayur-mayur.
Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak sebelumnya, sementara
yang lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus atau
diuapkan, digoreng (agak jarang), atau disangrai. Sayuran berbentuk daun yang
dimakan mentah disebut sebagai lalapan.
"Sayuran" merupakan bentuk
turunan dari kata "sayur", komponen pendamping nasi (atau pangan
pokok lainnya) yang berkuah cair atau agak kental. "Sayuran" adalah
segala sesuatu yang berasal dari tumbuhan (termasuk jamur) yang ikut dimasak
bersama sayur tersebut; dengan pengungkapan lain: segala sesuatu yang dapat
atau layak disayur. Apabila dimakan secara segar bagian tumbuhan itu biasanya
disebut lalapan.
Istilah "sayuran" tidak
bersifat ilmiah. Kebanyakan sayuran adalah bagian vegetatif dari tumbuhan,
terutama daun (juga beserta tangkainya). Beberapa sayuran adalah bagian tumbuhan
yang tertutup tanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. Terdapat pula sayuran
yang berasal dari organ generatif, seperti bunga (misalnya kecombrang dan
turi), buah (misalnya terong dan kapri), dan biji (misalnya buncis dan kacang
merah). Bagian tumbuhan lainnya yang juga dianggap sayuran adalah tongkol
jagung. Meskipun bukan tumbuhan, bagian jamur yang dapat dimakan juga
digolongkan sebagai sayuran.
Walaupun berkadar air tinggi,
buah-buahan tidak dianggap sayur-sayuran karena biasanya dikonsumsi karena rasanya
yang manis dan tidak cocok untuk disayur. Beberapa sayuran dapat pula menjadi
bagian dari sumber pengobatan, bumbu masak, atau rempah-rempah.
Bayam (Amaranthus spp.) merupakan
tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau.
Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh
dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.
B. Nutrisi
Sayuran dikonsumsi dengan cara yang
sangat bermacam-macam, baik sebagai bagian dari menu utama maupun sebagai
makanan sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran yang satu dan sayuran yang
lain pun berbeda-beda, meski umumnya sayuran mengandung sedikit protein atau
lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin, mineral, fiber dan karbohidrat yang bermacam-macam.
Beberapa jenis sayuran bahkan telah diklaim mengandung zat antioksidan,
antibakteri, antijamur, maupun zat anti racun.
Namun, seringkali sayuran juga
mengandung racun dan antinutrients seperti α-solanin, α-chaconine, enzim
inhibitor (dari cholinesterase, protease, amilase, dsb), sianida dan sianida
prekursor, asam oksalat, dan banyak lagi. Tergantung pada konsentrasi, senyawa
tersebut dapat mengurangi sifat dpt dimakan, nilai gizi, dan manfaat kesehatan
dari diet sayuran. Cooking and/or other processing may be necessary to
eliminate or reduce them. Memasak dan / atau pengolahan lainnya mungkin
diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi mereka.
Melakukan diet dengan mengonsumsi
jumlah sayuran dan buah-buahan yang cukup dapat menurunkan risiko penyakit
jantung dan diabetes tahap 2. Dengan diet ini pula, dapat membantu melawan
kanker dan mengurangi keropos tulang. Selain itu, dengan kita mengonsumsi zat
potasium (banyak ditemui pada buah dan sayur-mayur) akan membantu mencegah
terbentuknya batu ginjal.
C. Pigmen Warna
Warna hijau yang ada pada daun
sayuran berasal dari adanya pigmen klorofil (zat hijau daun). Klorofil ini
dipengaruhi oleh pH (keasaman) dan berubah warna menjadi hijau olive dalam
kondisi asam, dan berubah menjadi hijau cerah dalam kondisi basa. Sejumlah asam
tadi dikeluarkan dari batang sayuran dalam proses memasak, khususnya bila
dimasak tanpa penutup.
Warna kuning/oranye yang ada pada
buah-buahan berasal dari zat yang bernama karotenoid. Dimana zat ini juga
dipengaruhi oleh proses memasak yang normal atau perubahan pH (zat asam).
Warna merah/biru pada beberapa buah
dan sayuran (contoh: kubis merah dan buah blackberry) adalah karen zat
anthocyanin, yang mana zat ini sensitif terhadap perubahan pH. Ketika pH dalam
keadaan netral, pigmen berwarna ungu, ketika terdapat asam, menjadi merah,
dalam kondisi basa, menjadi biru. Pigmen ini sangat larut dalam air.
D. Pengaruh Ulat Terhadap Tanaman Bayam
Serangan Ulat Bulu
Gejala: daun berlubang-lubang. Pengendalian: pestisida /
cukup dengan menggoyangkan tanaman.
E. Pencegahan
Basmi dengan burung dan lebah tabuan
Daun ulat bulu
Seharusnya, peningkatan jumlah ulat-ulat itu bisa
dicegah dengan hewan pemangsa seperti burung.
Ulat bulu merupakan santapan burung. Sayang, karena
populasi burung semakin menurun akhirnya ulat itu tumbuh dengan bebas.
Populasi ulat bulu yang meledak juga bisa dihentikan
dengan mengembangbiakan, parasit ulat, yaitu lebah tabuhan. Lebah ini dapat
mengontrol pertumbuhan populasi ulat.
Dengan begitu, serangan ulat bulu itu pun dapat segera
dibasmi selain dengan menyemprotkan pestisisda
BAB II
KESIMPULUAN
Sayuran
merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung
kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara
minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran
atau sayur-mayur. Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak
sebelumnya, sementara yang lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan cara
direbus, dikukus atau diuapkan, digoreng (agak jarang), atau disangrai. Sayuran
berbentuk daun yang dimakan mentah disebut sebagai lalapan.
Warna hijau yang
ada pada daun sayuran berasal dari adanya pigmen klorofil (zat hijau daun).
Klorofil ini dipengaruhi oleh pH (keasaman) dan berubah warna menjadi hijau
olive dalam kondisi asam, dan berubah menjadi hijau cerah dalam kondisi basa.
Sejumlah asam tadi dikeluarkan dari batang sayuran dalam proses memasak,
khususnya bila dimasak tanpa penutup. Warna kuning/oranye yang ada pada
buah-buahan berasal dari zat yang bernama karotenoid. Dimana zat ini juga
dipengaruhi oleh proses memasak yang normal atau perubahan pH (zat asam).
Pengaruh ulat
terhadap tanaman bayam disebakan Serangan Ulat Bulu Gejala: daun
berlubang-lubang. Pengendalian: pestisida / cukup dengan menggoyangkan tanaman.
Basmi ulat dengan burung dan lebah tabuan Ulat bulu merupakan santapan burung.
Sayang, karena populasi burung semakin menurun akhirnya ulat itu tumbuh dengan
bebas. Dengan begitu, serangan ulat bulu itu pun dapat segera dibasmi selain
dengan menyemprotkan pestisisda.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sayuran
http://www.blogiztic.net/info/tanaman/hama-dan-penyakit-tanaman-baya.html
http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Sekitar-Kita/Serba-Serbi/Ih-Ada-Serangan-Ulat-Bulu
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !