BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara
administratif kewilayahan dan
pemerintahan Kota Banjar beium terbilang lama, baru seumur jagung, tetapi dalam
peta sejarah kebudayaan Tatar Sunda, kota Banjar telah terbilang lama dikenal
dan dikenang orang.
Penulis sendiri
dilahirkan ke Buana Panca Tengah, ini di sebuah kota kecil - Banjarsari - yang
tidak begitu jauh dari kota Banjar ini.
Pada awal tahuh
50-an , suatu waktu di satu rumah di daerah Cimenyan dekat "pudunan viaduct",
saya mendengar seorang sesepuh berbincang dengan ayahanda, tentang
"Sarsilah Banjar dan Sungai Citanduy" serta beberapa tempat yang
dialirinya. Alur cerita dan beberapa pemaknaannya masih ada yang saya ingat.
Pada kesempatan sekarang izinkanlah saya memaparkan sedikit tentang yang
dibincangkan sesepuh tadi. Dengan harapan pada akhirnya dari esensi yang
terkandung dalam cerita ini berkemungkinan untuk dijadikan acuan dan dikaitkan
dengan kegiatan kita pada saat ini yaitu "menata ruang dan lingkungan
hidup yang humanis harmonis dan religius".
Menurut kamus
Bahasa Kawi-lndonesia, banjar = lingkungan, baris ber-banjar = berbaris rapih arah ke belakang.
Menurut kamus Istilah Karawitan Sunda, banjar = berurutan dengan teratur banjar
nada = tinggi-rendahnya nada yang berurutan dengan teratur.
Menurut kamus Basa
Sunda, banjar = barang, pakarangan. Dengan memaknai baik secara kosa kata
(etimologi) maupun perlambangan (heurmanetika), ternyata kata Banjar mengandung
makna yang sangat positif, yaitu "tempat yang lingkungannya tertata rapi
dari sejak dayeuh sampai ke pelosoknya".
Maka kini
pekerjaan kitalah untuk menata kota Banjar sehingga menjadi lingkungan yang
rapi, teratur tidak kumuh dan tidak rujit. Kalau keadaannya tidak demikian,
maka namanya bukan Banjar lagi. Bukankah kata para ahli "kalemesan
budi" sering berujar bahwa setiap "asma harus terwujud dalam afalnya
"dan itu bisa diartikan bahwa sesuatu "nama" harus tampak dalam
fungsi dan realitas aktualnya, aplikatifnya.
Banjar Patroman
nama lain untuk kota Banjar pada masa yang lampau adalah Banjar Patroman.
Menurut kajian etimologi, patroman berasal dari kata pataruman pa-tarum-an = tarum adalah sejenis pohon
perdu yang tumbuh di tepi sungai (Sungai Citarum), daunnya digunakan untuk
bahan pencelup kain supaya berwarna biru tua (indigo). Bila diartikan demikian
apakah secara fisik di kota Banjar dahulu pernah ada tempat mencelup kain
dengan menggunakan daun tarum (Pataruman patroman). Hal ini perlu ditelusuri
keberadaannya. Seandainya bisa dikaji oleh para ahli, berkemungkinan nanti di
sekitar kota Banjar akan menjadi salah satu sentra "industri kain"
dengan warna-warna khas "banjar-patromanan (gradasi warna hijau sampai
biru tua, hejo tarum)", bukankah Ciamis/Galuh pernah terkenal dengan batik
khas Ciamisan yang pernah berjaya pada masanya. (N.B tentu harus industri yang
ramah lingkungan)
Kota Banjar
sebagai gerbang tatar sunda. Kota Banjar adalah titik transit lalu lintas dari
daerah Jawa Barat ke arah Timur. Sebagai kota transito, tentulah pembangunan yang
terencana sangat dalam segala aspeknya menjadi salah satu persyaratan yang
perlu diutamakan. Tentang hal ini tentulah Pemda Kota Banjar telah mempunyai
cetak biru yang perlu kita dukung bersama, agar "cetak biru" tsb bisa
terwujud dengan sempurna. Hal ini perlu sosialisasi yang memadai kepada
masyarakat. Sehingga semua warga tahu peran yang harus dilaksanakannya.
Selain dari itu
Kota Banjar seibarat "pintu gerbang" Tatar Sunda paling Timur
Selatan. Sehingga seyogyanyalah "wajah" kota Banjar mencerminkan
karakter masyarakat Sunda yang tertulis dalam setiap logo di setiap
kota/kabupaten dan bermuara pada Visi Provinsi Jawa Barat yaitu "dengan
Iman dan Takwa menjadi provinsi yang termaju dan terdepan sebagai mitra ibu
kota. Sebagai kota transito akan semakin berperan besar bila jalan lintas
Selatan telah dibuka. Dan ini akan kita alami dalam kurun waktu yang tidak
terlalu lama lagi.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana memahami secara kosa kata (etimologi)
maupun perkembangan (heurmanetika) kata Banjar dari Kota Banjar?
2.
Nama lain dari Kota Banjar pada masa lampau
adalah banjar Patroman?
Bagaimana
menurut kajian etimologi kata Patroman?
3.
Kota Banjar adalah titik transit lalulintas dari
arah Jawa Barat ke arah Timur? Mohon dijelaskan!
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
penelitian ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui tentang latar belakang sejarah Kota Banjar
2.
Untuk menggambarkan esensi cerita Kota Banjar
pamidangan untuk dijadikan acuan dan dikaitkan dengan kegiatan kita pada saat
ini yaitu “Menata ruang dan lingkungan hidup yang humanis, harmonis dan
religious.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian
ini adalah :
1.
Secara Teoritis
a.
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah
pengetahuan tentang esensi cerita Banjar Pamidangan
b.
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi
bagi penulis selanjutnya demi tercapainya suatu pengetahuan serta pemahaman
dengan bahan studi dengan memperhatikan aspek dan karakteristik permasalahan
yang ada, sehingga dihasilkan penambahan nilai estensi suatu ilmu pengetahuan.
2.
Secara praktis
a.
Dapat menambah wawasan dan dijadikan sumber
pertimbangan dalam pengembangan pemikiran selanjutnya terhadap esensi cerita
Banjar Patroman Pamidangan umumnya oleh semua pihak yang membaca hasil
penelitian
b.
Dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam
mengkaji esensi yang terkandung dalam cerita Kota Banjar.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam
penelitian ini, adalah sebagai ikut:
Bab I Pendahuluan : Dalam bab ini
membahas tentang Latar Belakang salah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian, dan Sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka : pada bab ini penulis
menelusuri tentang esensi cerita Kota Banjar Pamidangan.
Bab III Metodologi Penelitian,
terdiri dari : Metode Penelitian yang digunakan, Penentuan Lokasi dan Sasaran
Penelitian, Data dan Sumber Data Diperlukan, Teknik Pengumpulan Data, Identitas
Nara Sumber, Pengolahan Analisis Data serta Jadwal Penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan, terdiri dari; Gambaran umum objek Penelitian dan Pembahasan.
BAB V Penutup, terdiri dari; Simpulan dan
Rekomendasi, Daftar Pustaka. Lampiran I dan II.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !