Home » Lirik Lagu » PUISI DAN CERPEN

PUISI DAN CERPEN

Written By Unknown on Rabu, 24 April 2013 | 23.07



MENCINTAI ITU BUKAN BERARTI MEMILIKI


Aku mencintai mu,
seadanya diri mu tiada yang lain
nama mu indah terpahat di dalam
hal ini...

Aku mencintai mu..
bersama kerinduan tiada bertepi
dari pagi yang indah hingga malam
yang nyaman tiada terhitung rindu ini

Aku mencintai mu,
dari segala kelebihan mu
dan dari segala kekurangan mu

Aku mencintai mu,
tiada yang dapat ku persembahkan
tiada kata berkias seindah rembulan malam
tiada kata berkias seindah terbitnya mentari..

Aku cintai mu,
tanpa mengharap diri mu
menjadi milik ku abadi..
kerana aku mencintai mu dengan,
hati yang paling iklas..hanya pada mu sayang!
kerana ku tahu,
Mencintai Itu Bukan Bererti Memiliki..
Dan Semoga cinta ku akan setia hanya pada mu..
Semoga ya sayang!eeemmm!
CINTA SEJATI

Puisi Adelia Lintang Kirana

Ku bangun istana cinta diatas setiaku
Ku lindungi dindingnya dengan percayaku
Ku hiasi semuanya dengan keihklasanku
Ku rawat keteguhanya dengan ketulusanku
Dan ku ciptakan kedamaian dengan kasih sayangku

Andai takdir tak merenggutmu
Andai ku bisa menjaga keabadian hidupmu
Aku bukan Tuhan Yang Maha Mampu
Mengendalikan semua apa yang ku mau
Aku juga bukan malaikat penjagamu
Yang slu menemanimu sepanjang waktu

Ku hanya kasih dalam hatimu
Cinta dalam hidupmu
Rindu dalam nafasmu
Yang kan tetap hidup dalam sanubarimu



INGIN BERSAMAMU

Puisi Ressa Elia 

Aku tak prnah ingin melupakan dirimu.
Apalagi benci.
Sekian masa sekian cerita tlah kita lewati.
Suka dn duka brsama.

Sungguh berat untk kulupakan.
Sangat tak mungkin untk benci.
Karena kau sangat berkesan.
Karena kau sangat mendalam.

Percayalah kekasihku.
Hanya satu kau kasihku.
Dan hanya satu inginku.
Hidup bersama denganmu.




PESAN SEORANG BAPAK




Terik matahari terasa membakar kulitku, keringat membasahi jidat, kadang menetes ke mata meskipun  kepala tertutup topi. Angin bertiup agak kencang, menebar debu jalan , membuat orang-orang menutup hidung malah ada yang memakai masker. Maklum, hari ini memasuki bulan ketiga musim kemarau.
Aku duduk melepas lelah, berteduh di bawah rindang pohon. Bangku yang kududuki entah dibuat oleh siapa, yang pasti aku yakin orang tersebut telah berbuat kebaikan yang sangat berarti bagiku hari itu. Tiupan angin sedikit demi sedikit mengeringkan keringatku, bajuku tak terasa basah lagi. Aku merasa segar, meski sering juga kututup hidung untuk menghindari debu yang diterbangkan angin.
“Sedang apa, Nak, melamun ya?” Aku dikagetkan oleh sapaan seorang bapak yang belum pernah aku temui selama ini. Agak tersipu memang, aku berusaha lebih ramah. “Oo, tidak juga si, hanya berpikir tentang masa depan, Pak!” jawabku sambil memandang sebuah kendaraan yang baru lewat. “Nak, masa depan jangan terlalu dipikirkan, khawatir hanya sebatas dipikirkan. Masa depan harus diimpikan, lalu kita berusaha, bekerja keras, kerja cerdas, dan kerja cermat”. Bapak itu diam sejenak, lalu balik bertanya. “Tahu maksudnya, Nak?” Sorot mataku memandang tatapan mata bapak itu, aku menganggukan kepala walaupun sebenarnya aku belum mengerti. “Ya, agar apa yang kita impikan tercapai, meskipun kadang tidak sesuai dengan apa yang kita impikan, tapi masa depan kita jauh lebih baik dari masa sekarang, Nak”, kata bapak itu lagi…..



ARTI SEBUAH WAKTU


Alkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil, dia ingin pergi kerja ke kota agar dia bisa mengoprasi wajahnya. Kemudian dia mengutarakan keinginannya untuk kerja di kota kepada kedua orang tuanya, tapi keinginannya tersebut di tolak oleh kedua orang tuanya. Mendengar kata kedua orang tuanya yang menolak keinginannya dia pun menangis, tapi tak berapa lama kemudian ibunya datang menghampiri dia. Dan tiba-tiba ibunya bilang “Kamu boleh pergi ke kota nak”.
Mendengar perkataan ibunya dia pun tersenyum. Dan pagi harinya dia bersiap-siap untuk pergi ke kota. Di tengah perjalanan yang lama dan melelahkan dia istirahat di sebuah rumah, dan dia pun membayangkan, ” andai ku bisa membangun rumah mewah dan dapat mengoprasi wajah ku yang biasa menjadi luar biasa ini.” Tiba-tiba di tengah-tengah hayalannya datang seorang nenek tua menghampirinya, dan bertanya “kenapa nak kamu tersenyum sendiri?”
“Saya sedang membayangkan andaikan saja ku bisa sukses di kota dan dapat mengoprasi wajahku ini”, kata dia. Dan nenek itu mengeluarkan jam kecil dari kantongnya, kemudian nenek itu berkata “Kamu tinggal putar jam itu sesuai dengan putaran jarum jam, bila kamu ingin segera meraih cita-citamu”.
“Baik nek”, kata wanita tadi.
Kemudian tak berapa lama dia memutar jam tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan nenek tadi. Dan tiba-tiba dia bisa bekerja di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Tapi dia tak puas dengan lamanya waktu yang di perlukan agar bisa mengoprasi wajahnya.
Kemudian dia kembali memutar jam tersebut, dan wajahnya pun menjadi cantik. Lagi-lagi dia kurang puas dengan wajahnya, dan kembali dia memutar jam kecil pemberian nenek-nenek yang pernah dia temui sekali lagi. Tapi setelah memutar jamnya dia mendapati wajahnya yang semula cantik jelita menjadi tua dan keriput. Dan dia menyesal dengan keadaan dia sekarang. Kemudian dia kembali menemui nenek-nenek yang memberi dia jam di tempat di mana dia bertemu. Tapi dia tak melihat nenek tersebut karena nenek itu telah lama meninggal. Dia pun hanya bisa menyesal dan menangisi nasibnya.


CINTA TAK TERUNGKAP



Aku terpaku dan membisu memikirkan sesuatu yang menurutku tidak pantas dan ini tidak boleh terjadi. Tapi mengapa rasa ini semakin kuat hadir dalam hidupku. Apa mungkin aku mencintainya??? Tidak!!! Aku tidak boleh mencintainya karena ia temanku lagi pula Ray sudah punya pacar yang sangat mencintainya.

 “Aduh, apa-apaan sie aku ini kenapa coba mikirin dia” Ucapku sambil memukul-mukul kepala agar aku sadar apa yang sebenarnya terjadi.

 Kulangkahkan kakiku menuju rang kelas tapi entah mengapa diam-diam aku selalu memandanginya walau dari kejauhan sekalipun aku dapat melihatnya. Apa aku benar-benar mencintainya???

 Langkahku semakin dekat dengan ruang kelasku. Tapi tiba-tiba ada seseorang mencubitku dan membuat aku berteriak karena kesakitan.

 “Aduh sakit” ujarku dengan berteriak. Tapi Ray malah tertawa dan merasa merasa senang melihatku kesakitan.

 “ Ray, loe tuch jadi orang iseng banget. Bias ga cie satu hari  saja ga cari masalah sama gue” ujarku dengan menantang Ray.

 “Bodo… abis gue demen tuch berantem sama loe” ujarnya seperti biasa yang selau membuatku kesal.
 “Gilaa…” Ucapku dana melangkahkan kakiku untuk menghentikan perdebadan yang tidak akan ada habisnya.

 “Tia…! I Love U” ucap Ray ditelingaku.
 Kata dia ucapkan-kata I Love U itu sudah berulang kali padaku tapi sungguh aku tidak mengerti apa yang Ray ucaokan adalah benar atau sekedar ejekan biasa. Seandainya yang dia ucapkan adalah benar aku sangat bahagia karena bisa bersama dengan orang yang ternyata aku mencintainya.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Teruslah hidup demi mencapai suatu tujuan

Teruslah hidup demi mencapai suatu tujuan
 
Support : | Rizal Pribadi |
Proudly powered by Blogger
Jangan Berubah. SINGA PATROMAN -
Template Design by Published by #