Beberapa
teori psikologi yang digunakan untuk menganalisis suatu karya sastra, yaitu :
1.
Teori
psikoanalisis
Merupakan
cabang ilmu yang dikembangkan
Sigmund
Freud, sebagai studi fungsidan perilaku
psikologis manusia.Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat
kesadaran, yakni sadar (consciousness), ambang sadar (preconsciousness),
dan tak sadar (unconsciousness). Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu
jenis perlakuan dimana orang yangdianalisis mengungkapkan secara verbal, termasuk
asosiasi bebas, khayalan danmimpi, yang menjadi sumber bagi seorang
penganalisis merumuskan konflik tidak sadar yang menyebabkan gejala yang
dirasakan dan permasalahan karakter pada pasien, lalu kemudian
menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemahaman diri untuk
pemecahan masalahnya. Freud membagi wujud psikis manusia menjadi tiga wilayah,
yakni:
a.
Id
: berada dalam wilayah tidak sadar (unconsciousness) Merupakan wilayah
tampungan dari desakan libido. Libido, maksudnya adalah dorongan kuat jiwa bawah sadar yang bersumber dari pleasure
principle.
b.
Ego: berada dalam wilayah sadar (consciousness). Merupakan komponen
psikologis yang bekerja melalui prinsip realita. Disamping itu juga
merupakan jembatan antara Id dan Superego.
Disini, libido mengalami hambatan
untuk dipenuhi karena ego mengendalikan reality principle yang bersifat
represif.
c.
Superego:
berada dalam wilayah ambang sadar (preconsciousness) Mengendalikan morality
principle, yakni seperangkat aturan sosial, keagamaan, tatacara, hukum yang harus dipaksakan untuk
dijalankan.
2.
Teori
psikologi analitik
Sebelumnya Carl Gustav Jung merupakan pengikut Sigmund Freud, namun akhirnya memisahkan
diri dari Freud karena melulu mengkaitkan aspek kehidupan manusia itudengan
seksualitas. Dan yang untuk membedakan teori Jung ini, beliau memasukkanunsur religiusitas.Teori psikologi Jung
yang berbeda dengan Freud adalah :
a.
Persona (topeng), merupakan alat komunikasi dengan dunia luar dan bisa berubah-ubah
sesuai dengan peran yang dimainkan. Tujuannya adalah untuk menciptakankesan
tertentu pada orang lain.
b.
Shadow
(bayangan) terdiri dari karakter-karakter kepribadian yang bukan bagiandari
kebiasaan seseorang, serta juga merupakan konsep yang membicarakan
tentangkepemilikan, yakni tentang sisi gelap dan terang.Dikatakan sisi terang,
apabila shadow yang ditiru oleh
seseorang yang segender,misalnya anak perempuan meniru ibunya, tentara meniru
sikap pemimpinnya.Sebaliknya, dikatakan sisi gelap, apabila shadow ditekan di alam bawah sadar
(tidak ingin dimunculkan)
c.
Anima
dan Animus. Anima adalah unsur
perempuan yang ada pada laki-laki, sedangkan animus adalah unsur laki-laki yang ada pada
perempuan. Contoh anima : Leonardo Da Vinci melukis monalisa, merupakan bukti
bahwa ada unsur anima dalam diri Da
Vinci. Contoh animus : Mitha the Virgin, penyanyi perempuan Indonesia
yang berdandan seperti laki-laki. Adler juga memperkenalkan tentang unsur superior dan
inferior, yang lebih dikenal, Adler complex. Dikatakan superior
complex, bila seseorang menganggap dirinya super dibandingkanyang lainnya,
sedangkan bila seseorang menganggap dirinya tidak lebih hebat dariyang lain, maka disebut inferior complex.
3.
Teori psikologi eksistensialisme
Merupakan gabungan ilmu psikologi dan falsafat
eksistensialisme, pencetusnya adalah
Victor E. Frankl. Menurut Frankl, keinginan tidak lebih kuat untuk membuathidup
lebih bermakna (will tomeaning),
tidak bermakna berarti mengalami kekosongan, disebut eksistensialime vakum.
Frankl memfokuskan masalah psikis pada neurosis,
yang berfokus pada spiritualitas, baik itu yang berkaitan dengankeagamaan maupun tidak.Metode terapi Frankl , yakni sebagai berikut:a. Derefleksi, adalah cara yang digunakan untuk
mengobati penderita phobia dengancara mematahkan siklus dari makna suatu
hal yang ditakuti itu. b. Proyeksi, adalah terapi dengan cara
menggambarkan keadaan diluar, dengan tujuanmembuat
si pasien merefleksikan kembali keadaanya dengan keadaan yang di luar.c.
Intensive paradoxical, terapi dengan cara menantang si pasien melakukan hal
yangtadinya akan dilakukan. Misalnya, pada orang yang mengancam bunuh diri.
4.
Teori psikologi humanistik
Psikologi humanistik mencoba untuk melihat kehidupan
manusia sebagaimanamanusia
melihat kehidupan mereka. Teori ini dipelopori oleh Abraham Maslow, dan Carl
Rogers adalah salah satu pembesar teori ini.Menurut Maslow, aktualisasi
diri merupakan hal yang penting karena manusia akan berusaha untuk mengaktualisasikan diri mereka sendiri. Sedangkan
menurut Rogers, konsep diri merupakan hal penting dalam kepribadian,
karena mencakup aspek pemikiran, perasaan, serta keyakinan yang
disadari oleh seseorang. Maslow menggunakan istilah kongruensi dan inkongruensi. Dikatakan kongruensi, bila konsepdiri sesuai dengan
kenyataan, sementara inkongruensi bila
konsep diri tidak sesuaidengan kenyataan yang ada. Misalnya, seseorang yang
menganggap dirinya adalahorang jujur, maka
akan sangat bertolak belakang pada saat dia harus berbohong padaatasannya
karena sering terlambat ke kantor.Disamping teori-teori psikologi diatas, ada
beberapa teori yang juga dapat digunakanuntuk menganalisa sebuah karya sastra.
5.
Teori formalism
Teori ini menolak peranan karya sastra yang semata-mata
dianggap sebagai saranayang
memberi hakikat kebudayaan secara luas. Formalisme merupakan bentuk linguistik
yang sastra, yang fokus pada bentuk karya sastra itu sendiri. Konsep defa miliarisasi
dan deotomatisasi merupakan konsep yang diajarkan oleh Victor Shlovsky, sedangkan konsep fabula (cerita), sjuzet (plot) diajarkan oleh Boris Tomashevsky. Formalisme
tidak membahas tentang penulis dan pembaca karena akanmembuat karya sastra
menjadi tidak ilmiah untuk dibahas.
6.
Teori strukturalisme
Merupakan
aliran ilmu dan kritik yang memusatkan perhatian pada relasi antar
unsur.Strukturalis naratif dipelopori oleh Juan
Greimas.Ia mengajukan tiga pasangkomposional,
yakni:
a.
Subjek
dan objek Subjek sebagai individu
sedangkan objek adalah hal yang ingin diperoleh oleh subjek.
b.
Pengirim
dan penerima Pengirim adalah kekuatan yang mendorong subjek untuk mendapatkan objek,sementara
penerima adalah tujuan dari tindakan subjek dalam memperoleh objek.
c.
Pendukung
dan penentang Pendukung adalah kekuatan yang membantu tindakan subjek untuk
mendapatkanobjek, sedangkan penentang merupakan kekuatan yang menghalangi
subjek untuk mendapatkan objek. Dalam teori ini, Ferdinand De Saussure
menyatakan ada sistemyang tidak terpisahkan yaitu signifier (penanda)
dan signified (ditandai).
7.
Teori Marxisme
Pemikiran Karl Marx, yakni base structure yang
bersifat material dan diidentifikasisebagai
ekonomi, dan super structure, yang bersifat abstrak, misalnya
berupa ideologi.Ideologi yang sesuai dengan kedua pemikiran diatas adalah
kapitalisme.Menurut Marx, kapitalisme berkaitan dengan hubungan
pertukaran dan kekuasaan.Sebagai hubungan
pertukaran, kapitalisme memandang setiap hal mempunyai harga,sehingga dapat
ditukarkan atau dijualbelikan, sementara itu berkaitan denganhubungan
kekuasaan, kapitalisme merupakan suatu system yang eksploitatif, dimanayang memiliki kekuasaan ekonomi akan mengeksploitasi
dan menghisap kelas yangditindasnya, yaitu kelas pekerja. Tujuan marxisme
adalah untuk membongkar praktek kapitalisme yang eksploitatif. Dengan
harapan agar bila buruh sadar, dan saatkesadarn
itu muncul, maka diikuti perjuangan kelas yang akan memicu class
struggle, yaitu buruh memberontak dan
menggulingkan para kapitalis, dan bila berhasil, makaakan tercipta
masyarakat yang tanpa kelas. Tokoh lain marxisme adalah Althusser dan
Gramsci. Pemikiran Althusser adalah ideological state apparatus dan repressive
stateapparatus. Sementara Gramsci mengeluarkan
istilah hegemoni, yang dapatmelindungi para kaum kapitalis dari para buruh.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !